Subscribe by RSS RSS Icon
Follow me on Twitter Twitter Icon

Persiapan ujian semester 1/agamaislam/Pai2009-2010/pakgunawan

1.Tuliskan 5 gejala alam yang menandai adanya ilmu

2.Apa yang kamu ketahui tantang ; a.pahala b.surga c.neraka d.malaikat e.Alam kubur

3.Sebutkan gejala-gejala yang nyata di alam ini tentang terjadinya kiamat

4.sebutkan hukum Allah yang terdapat dalam Al-quran

5.Carilah suatu dalil yang menjelaskan bahwa Al-quran sebagai Kalam Allah dan ilmu Allah

6.Carilah tafsiran atau penjelasan secara menyeluruh (bukan terjemahan Al-quran ) tentang surah At-tin


Jawabanya:

1. Jadi, memakai peristilahan Abad Pertengahan, manusia di dunia yang mengembara menuju akhirat adalah objek material (apa yang dipelajari dan dikupas sebagai bahan/materi). Meskipun ketiga kajian ini dapat dibedakan sebagai satu bidang kajian khusus (manusia: filsafat manusia, dunia: filsafat alam, akhirat: filsafat ketuhanan), namun ketiganya tidak dapat dipisahkan.Di dan MenujuSelanjutnya, istilah di dan menuju menunjukkan dinamika keterarahan yang diharapkan terwujud dengan baik. Inilah bidang filsafat etika yang menyoroti tingkah laku manusia agar dapat hidup dan berperilaku dengan baik. Lalu, sorotan dan kajian atas manusia, alam, ketuhanan dan patokan-patokan etis itu harus terjadi dengan benar. Maksudnya, menurut kenyataan yang disadari dengan tepat. Inilah bidang kajian filsafat pengetahuan yang bertugas menyoroti gejala pengetahuan manusia berdasarkan sudut the first causes. Pokok bahasannya meliputi: apakah suatu pengetahuan itu benar, tetap, dan terpecaya, tidak berubah atau malah berubah-rubah terus, bergerak dan berkembang; dan jika berkembang, kemanakah arah perkembangannya.Jadi, gejala pengetahuan merupakan objek material filsafat pengetahuan. Filsafat pengetahuan dapat dibagi: filsafat pengetahuan secara umum (mengkaji hal-hal umum di atas) dan filsafat ilmu pengetahuan (mengkaji gejala ilmu-ilmu pengetahuan sebagai bidang pengetahuan khas menurut the final causes). Ilmu pengetahuan sendiri dimengerti sebagai pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah-langkah pencapaiannya dipertanggungjawabkan secara teoritis.Gejala Pengetahuan“Segala manusia ingin mengetahui” tutur Aristoteles dalam Metaphysica. Pengetahuan berlangsung dalam dua bentuk dasar. Pertama, Pengetahuan demi pengetahuan; mengetahui demi mengetahui an sich dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati manusia. Kedua, pengetahuan untuk digunakan dan diterapkan, seperti untuk melindungi, mempermudah pekerjaan, meningkatkan kesehatan dll. Dalam dua bentuk dasarnya itu, pengetahuan mustahil dibedakan secara tegas si pengenal (subjek) dan yang dikenal (objek). Yang satu tidak tidak pernah ada tanpa yang lain. Kedua hal tersebut adalah dua unsur dari gejala yang sama.IntensionalitasKutipan dari Aristoteles di atas menunjukkan ada keterarahan untuk mengetahui dan mengenal. Rasa ingin tahu dan mengenal itu berlangsung sepanjang hayat manusia. Keterarahan dan intensionalitas yang terus-menerus bertanya itu dalam suatu hubungan timbal-balik antara manusia dengan dunianya. Keduanya ingin mengenal dan ingin dikenal, saling mengenalkan diri, agar saling memperkaya dan memperkembangkannya.Manusia adalah kesatuan jiwa raga dalam hubungan timbal balik dengan dunia dan sesamanya. Ada unsur jasmani yang membuat manusia sama dengan dunia di luar dirinya, dan ada unsur jiwa (jiwa/ soul, anima, psuche) yang membuat manusia mengatasi dunia di sekitar dirinya. Jiwa ini bersifat ruhani. Faktor inilah yang memungkinkan transendensi pengetahuan manusia, dibandingkan dengan pengetahuan bukan manusia. Oleh sebab itu, semua tindakan manusia menampakkan kesatuan jiwa raga tersebut, termasuk tindak mengenal dan mengetahui.Pengenalan manusia tampak pada pengetahuan indrawi, yang memiliki kemiripan dengan pengetahuan indrawi hewan juga. Pengalaman dan pengenalan manusia bersifat konkret, terikat pada tempat dan waktu tertentu (hic et nunc). Namun, berkat ingatan dan perbandingannya manusia mampu melepaskan “sang kini dan di sini” pengalamannya, yakni menarik (to abstract, abstrahere) sesuatu yang umum dari pengetahuan konkret yang mendahuluinya. Itulah abstraksi yang menghasilkan pengetahuan abstrak. Yang “kini dan di sini” disebut partikular, dan yang “umum” diberi nama universal (berlaku umum). Jadi, pengetahuan manusia sebagai kesatuan jiwa-raga terjadi dalam bentuk abstraksi, pengetahuan manusia—sebagai gejala yang menyeluruh—bersifat abstrak.Bahasa: Sosialitas dan Historisitas PengetahuanPengenalan dan pengetahuan umum itu menjelma dalam bahasa yang serentak bersifat jasmani dan rohani. Yang konkret dengan yang abstrak, yang partikular dengan yang universal, bersatu-padu dalam bahasa. Pengetahuan manusia termanisfestasi dalam, sesama manusia. Karenanya, bahasa merupakan tempat terjadinya pengetahuan yang menunjukkan sosialitas sebagai salah satu unsur khas tindakan pengetahuan. Singkatnya, pengetahuan manusia memiliki ciri sosial dan historis, yang terjadi dalam tradisi. Berkat refleksi, pengetahuan yang semula langsung dan spontan, kehilangan kelangsungan dan spontanitasnya, namun serentak pengetahuan itu cocok untuk diatur secara sistematis sehingga isinya bisa dipertanggungjawabkan.Pada dasarnya, pembentukan ilmu pengetahuan didasarkan pada pengetahuan yang sudah ada, yang dikumpulkan lalu diatur dan disusun. Proses ini menjadi jelas dalam upaya setiap ilmu untuk menyusun sebuah model. Model yang dimaksud adalah penghadiran kembali yang padat dan ringkas dari apa yang sudah dikumpulkan dalam pengetahuan umum maupun ilmiah.Ada dua model. Pertama, manusia semakin mau mendekati apa yang merupakan objek pengetahuan ilmiah ataupun mau menarik objek itu padanya. Model itu sangat memperkecil ukuran kenyataan tertentu, dan kerap kali memperbesar ukuran kenyataan tertentu lain, yang adanya diandaikan. Yang diharapkan adalah suatu pengertian berdasarkan pemandangan model yang berbentuk gambar. Penyederhanaan ini merupakan suatu abtraksi, tetapi objek yang dipelajari itu tampak semakin masuk akal. Model ini dapat dilacak akarnya pada pemikiran AristotelesKedua, Manusia semakin mau mengerti apa yang merupakan objek pengetahuan ilmiah, seolah-olah hendak memasuki susunan objek yang sedang dipelajari itu sedalam-dalamnya. Diharapkan akan didapat pengertian “dari dalam”. Pengertian “dari dalam” itu biasanya terjadi dalam ilmu-ilmu yang suka memakai rumus-rumus matematis sebagai modelnya. Model itu disebut model abstrak. Model ini mewakili kelompok ilmu yang seakan-akan ingin segera menagkap susunan keniscayaan (structure of necessity) yang mendasari segala kenyataan secara apriori (prius: “sebelum”, karena ilmu-ilmu ini ingin menentukan apa yang mendahului adanya segala kenyataan). Akar pemikiran model ini adalah Plato.


2. a. Pahala adalah merupakan pencatatan dari segala sesuatu yang kita lakukan yang sesuai dengan perintah-Nya dan apa yang kita jauhi dari segala larangan-Nya.b. Neraka merupakan tempat terburuk di hari akhir nanti... ga akan ada makhluk yang ingin masuk kesana, tetapi neraka akan tetap ada, karena itu merupakan konsekuesi kita jika kita melakukan apa yang di larang-Nya.d. Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya kekuatan. e. Alam Barzakh adalah Alam Kubur merupakan alam setelah alam hidup kita.


3 At Takwir adalah nama surat ke 81 dalam Al Qur’an. (HR. Ahmad dan At Tirmidzi).Dalam surat ini, hari kiamat dilukiskan sebagai hari yang teramatberat. Banyak peristiwa-peristiwa besar yang terjadi saat itu. AllahSWT menjelaskan kepada kita agar kita melakukan antisipasi denganberamal sebaik-baiknya agar kita selamat di hari yang dahsyat itu.Nama surat ini diambil dari kata kuwwirot yang terdapat pada ayatpertama. (Ayat: 1)“Ketika matahari digulung.” (Ayat: 1)Kalimat “digulung” mempunyai arti yang bias. “Digulung” hanya sebuah istilah untuk sesuatu yang sudahtidak berfungsi lagi selayaknya. Begitupun dengan matahari yang telahdigulung, artinya matahari itu sudah tidak menjalankan fungsinya lagi,menyinari bumi.Dalam “Tafsir Al Qu’an Al Adzim” karya Ibnu Katsir atau yang lebihpopuler disebut “Tafsir Ibnu Katsir”, Ibnu Abbas mengatakan: “Kuwwirotartinya digelapkan.” Dari arti ini sudah jelas, bahwa pada saat kiamatterjadi, matahari sudah tidak lagi menerangi bumi.Fenomena ini terjadi beberapa hari sebelum terjadi kiamat. Dalam kegelapan itu mereka melihatbintang-bintang berguguran tak karuan arah….(”Tafsir Ibnu Katsir”).Terjadinya kiamat ditandai dengan peristiwa bertumbukannya bumi denganplanet atau benda-benda langit yang dalam bahasa Arabnya adalah annujuum. (Ayat: 2)“Dan ketika bintang-bintang berjatuhan.” Tentu saja kita tidak bisa mengartikan bahwakejadian yang diterangkan oleh NASA ini adalah kiamat sebagaimana yangditerangkan dalam Al Qur’an. Karena hanya Allah yang Maha Tahu kapankiamat terjadi. Dan gejala-gejala yang akan timbuldalam kejadian ini sama seperti yang dilukiskan oleh Rasulullah SAWsebagai tanda-tanda kiamat, misalnya: matahari terbit dari arah barat,banyak gempa bumi, meningkatnya aktivitas gunung berapi dansebagainya.Pada tahun 2003 lalu telah terdeteksi ada sebuah planet dari luartatasurya kita yang ditarik oleh grafitasi matahari ke dalam tatasuryakita sehingga masuk dalam orbit planet-planet dalam keadaan berbalikarah. Diperkirakan planet itu akan masuk dalam tatasurya pada tahun2053, dan pada suatu saat nanti akan bertabrakan dengan bumi. Planetitu diidentifikasikan sebagai Planet X atau Nibiru.Planet itu sedemikian besarnya sehingga dikatagorikan sebagai planethumongous (yang tidak terkira besarnya) karena planet itu memilkimassa 100 kali massa bumi dan memiliki medan magnet yang sangatdahsyat sehingga berpengaruh besar terhadap planet-planet dalamtatasurya kita yang akibatnya bencana dahsyat akan terjadi ketikaPlanet X melintas tatasurya, tidak terkecuali di bumi. Sekurang-kurangnya informasi ini menjelaskan kepada kita,bahwa secara ilmiah, kiamat yang merupakan kehancuran alam semestasebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT itu benar-benar akanterjadi.Pada ayat berikutnya:“Waidzal jibaalu suyyirot.” (ayat: 3).“Dan ketika gunung-gunung dihancurkan. ” (Ayat: 3).Dari peristiwa “tabrakan” itu menimbulkan gejala alam yang sangatdahsyat, gunung-gunung hancur menjadi debu yang berterbangan layaknyakapas yang di tiup dan luruh, rata dengan bumi. Gempa hebat terjadi dimana-mana:“Ketika bumi digoncang dengan goncangannya (yang dahsyat).” (QS. Dijelaskan dalam hadits, saat itu ada orang yang sedangbertransaksi barang. Ada orang akan menyuapkan makanannya. Sebelum makanan sampaike mulutnya, kiamat sudah terjadi.Hari itu situasinya betul-betul mencekam, setiap orang dirundungkepanikan luar biasa, sehingga mereka tidak peduli lagi terhadap orangdi sekitarnya; anak lari dari orang tuanya, dari istrinya, dan laridari kerabatnya yang lain.“Dan apabila datang suara yang memekakkan telinga (tiupan sangkakalakedua). Pada hari seseorang lari dari saudaranya, dan (lari dari)ibunya dan bapaknya, dan (lari dari) istrinya dan anaknya. Setiaporang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya. ”(QS. ‘Abasa: 33-37).Dijelaskan lagi dalam ayat berikut ini:“Waidzal ‘isyaaru ‘utthilat.” (Ayat: 4).“Dan apabila unta-unta bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan) .” (Ayat: 4).Ayat ini melukiskan suasana gugup dan panik pada hari kiamat. Untabunting memerlukan pemeliharaan yang manja dari pemiliknya. Karenadiharapkan pada anaknya yang akan lahir. Bila kiamat telah datang orang tidak peduli lagikepada unta bunting yang selama ini dipelihara dengan baik itu.Gambaran kecil dapat kita lihat pada masyarakat yang sedang dilandaperang, banyak orang yang mengungsi meninggalkan kambingnya, ternaknyayang telah dipelihara dengan baik karena lari untuk memeliharanyawanya dengan sebungkus pakaian saja. Begitulah suasana di harikiamat nanti, banyak peristiwa dahsyat yang terjadi saat itu. Mereka berusaha menyelamatkanjiwanya dan tidak peduli lagi dengan harta kesayangannya.“(Ayat: 5)“Dan apabila binatang liar dikumpulkan. ” (Ayat:5)Manusia dengan segala rasnya. Mereka akan saling membalas.Ada manusia yang tertahan masuk syurga lantaran ada sangkutan masalahdengan binatang. Bukankah Rasulullah SAW pernah menjelaskan, adaseorang wanita masuk ke dalam neraka karena menterlantarkan seekorkucing yang dia pelihara. Binatang yang sewaktu didunia pernah mematuk “kawannya”, pada hari itu dilakukan pembalasan.Binatang yang dipatuk diberi kesempatan untuk membalas mematuk kepada“kawannya”. Hanya saja yang membedakan antara golongan jin dan manusiadengan binatang adalah, binatang akan berakhir menjadi tanah. Artinya,setelah mereka saling membalas lalu mereka menjadi tanah. Tidakdemikian dengan jin dan manusia. Inilah yang membuat jin dan manusiamengangankan seperti binatang, menjadi tanah tanpa harus melanjutkan“perjalanan” ke neraka yang abadi. (QS. (Ayat: 6).“Dan apabila lautan dipanaskan.” (Ayat: 6).Tabrakan besar telah terjadi. (QS. (Ayat: 7).“Dan apabila jiwa-jiwa dipasangkan (kembali).” Tidak saja dari golonganjin dan manusia; binatang, tumbuh-tumbuhan bahkan malaikat pun mati.Nufuus, artinya: jiwa-jiwa, jama’ dari nafs artinya jiwa. Jasmani seseorang yang telah mati akanhancur dimakan tanah. Sedangkan ruh-ruh mereka tersimpan dalam alambarzakh, alam yang memisahkan antara alam dunia dan alam akhirat. Disitulah para ruh mendapatkan apa yang telah mereka perbuat semasahidup di dunia. Ada yang mendapatkan “nam sholihan kanaumatil ‘arusy!”Dan ada yangmendapatkan ‘adzabil qobr (siksa kubur), karena dosa-dosanya ketikahidup di dunia. Kecuali ruh para syuhada’, mereka tidak ditempatkan dialam barzakh melainkan di sidratul muntaha, sebuah pohon yang sangatbesar dengan buah-buahnya yang sangat lezat. Ruh-ruh para syuhada’bagaikan burung-burung yang berterbangan dengan riangnya kian kemarimenunggu datangnya terompet kedua di mana ruh-ruh mereka akandipertemukan kembali dengan jasmani mereka yang telah dipendam dibalik bumi.Berbicara soal Ruh, ada saja orang yang menghubungkan dengan tahayul,bahwa orang mati dengan cara tertentu ruh mereka akan bergentayangankarena tidak diterima di sisi Tuhan. Bayi yang meninggaldunia akan menjadi “tuyul” dan masih banyak lagikepercayaan- kepercayaan yang lain. Karena ruh orang yang meninggaldunia, dengan cara apapun mereka meninggal, mereka akan berada dalamalam barzakh. Kecuali para syuhada’ –di antaranya wanita yangmeninggal dunia ketika melahirkan– mereka akan berada di Sidratulmuntaha. Sesungguhnya apa yang mereka lihat sebagai “ruh” itu hanyajelmaan dari jin-jin yang diberi nama Qorin. Dan dia pun mampu menirukan bentuk fisik empunya. Kalau adaorang meninggal dunia dengan cara tertentu kemudian ada wujud-wujudtertentu yang menyerupai dia, sesungguhnya itu bukanlah ruh atau arwahsi mati, tetapi itu adalah Qorin yang karakternya memang jelek,sebagaimana firman Allah:” Barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhan Yang Maha Pemurah(Allah), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitanitulah yang menjadi qorin (teman) yang selalu menyertainya. ” (QS. …Barangsiapa yang mengambil syaitan itu sebagai qorin, maka syaitanitu adalah teman yang seburuk-buruknya. Saat itu bencana dahsyat tengah terjadi; gempa bumi besarmerata di mana-mana, gunung-gunung hancur dan lautan mendidih, merekapun berada dalam kepanikan dan kebingngan teramat sangat.“Dan manusia pun berkata: ” Apakah yang (tengah terjadi) di Bumi?”Az Zalzalah: 4).Mereka digiring oleh api dari tempat mereka dibangkitkan menuju satutempat yang disebut Mahsyar. Di si situlah mereka dikumpulkan untukmenunggu diadili yang disebut hisab. Disebut hisab, karena ketika itusetiap orang akan dikoreksi amal dan dosanya yang telah diperbuatselama di dunia. Dan mereka kemudian ditentukan tempatnya ke syurgaatau ke neraka. Segala perbuatan manusia akan diungkap kembalitermasuk dosa mereka yang telah membunuh anak sendiri, sepertikebiasaan bangsa Arab jahiliyah, mengubur hidup-hidup anakperempuannya.“(Ayat: 8).“Dan apabila anak perempuan yang dikubur (hidup-hidup) ditanya.” (Ayat: 9).“(Ayat: 9).Mereka akan ditanya, apa sebabnya ayah mereka sampai hati menguburkanmereka ke balik bumi dalam keadaan hidup-hidup. Tentu saja merekamenjadi saksi belaka dari kesalahan perbuatan ayahnya.Menurut As Syihab, maka pertanyaan dihadapkan kepada yang teraniaya,yaitu anak perempuan yang dikubur hidup-hidup itu sendiri, dihadapanorang yang menganiayanya dan menguburkannya itu supaya lebih terasaberat dan besarnya dosa yang telah diperbuatnya. Akan terasasendirilah kepadanya bahwa bukanlah anak yang ditanya itu yang akandapat menjawab pertanyaan itu karena bukan dia yang bersalah,melainkan dirinya sebagai pembunuhlah yang mesti dihukum berat.Menurut As Syihab cara seperti ini disebut istidraj, yaitu membawabicara kepada suatu suasana yang si bersalah merasakan sendirikesalahannya, dengan mengajukan pertanyaan terlebih dahulu kepada yangtidak bersalah.Menurut As Suyuthi: “Ayat-ayat ini menggambarkan betapa berat dosanyamengubur anak perempuannya hidup-hidup itu.”Suatu hari dia kupanggil dia pun datang. Aku bawa dia, diapun menurut. Lalu berkatalahsalah seorang yang duduk duduk dalam majelis itu: “Sudahlah! Dia menceritakan hal itu ialah karena tekananbatinnya yang mendalam.” Maka orang itu pun melanjutkanceriteranya kembali dan Rasulullah pun kembali pula dengan tidakdisadari menitikkan air mata yang lebih banyak lagi dari yang tadi.Dan orang itu pun tampak sekali kesedihannya ketika dia berceriteradan tampak pula pada wajahnya penyesalan yang tak terperikan.” Orang lain pula datang kepada Rasulullah SAWmengeluhkan dosa yang serupa itu di zaman jahiliyah. Begitulah gambaran kebiadaban orang-orang Arab jahiliyah sertaberatnya beban dosa yang akan mereka tanggung di akhirat akibatperbuatannya itu. Sedangkan anak yang menjadi korban itu sendiriberada di syurga.“Nabi SAW bersabda: “Nabi di syurga, orang yang mati syahid di syurga,orang yang dilahirkan (dalam Islam) di syurga, anak perempuan yangdikubur hidup-hidup di syurga.” JinayatJInayat adalah segala macam dan jenis peraturan yang berhubungan dengan tindak kriminal / kriminalitas dalam kehidupan keseharian manusia seperti mencuri, memfitnah, berzina, membunuh, dan lain sebagainya.2. FaraidhFaraidh adalah peraturan undang-undang yang mengatur pembagian harta pusaka5. Riwayat Baihaqi dari Anas bin Malik :

Al-Qur’an adalah kalam Allah, dan kalam Allah bukanlah mahluk“.Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), maka mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamu pun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, Sesungguhnya kamu -kalau begitu- termasuk golongan orang-orang yang zhalim". Sesungguhnya Al-Qur’an yang merupakan kalamullah adalah ilmu Allah -Ta’ala-. Barangsiapa yang menyangka bahwa Al-Qur’an adalah makhluk, maka sungguh ia telah menyangka bahwa ilmu Allah adalah makhluk. Oleh At-Tin dan Az-Zaytun.) (3. Dengan keamanan kota ini.) (4. Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik.) (5. Kemudian Kami dikurangi dia ke terendah yang rendah.) (6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh. (7. Lalu apa yang menyebabkan Anda menolak setelah ini pembalasan) (8. Malik dan Shu `bah meriwayatkan dari` Adi bin Tsabit, yang diriwayatkan bahwa Al-Bara 'bin `Azib ra berkata," Nabi digunakan untuk membaca dalam salah satu Rak `AHS saat bepergian` At-Tin waz-Zaytun' (Surat At -Tin).

tugas agama islam,pai  2009-2010, semestujianer 1,pak gunawan,tugas agama

1 komentar:

cii paok onk mengatakan...

conk numpang blog walking iia :)

Posting Komentar

 
Copyright Info.

Nulla enim nibh, conse ctetuer sed, vesti bulum eleme ntum, sagittis nec, diam. Mauris blan dit vehi cula neque. Read More

XHTML/CSS validations
Valid XHTML 1.0 Transitional Valid CSS!